Pusi Cinta Untuk Wanita Sahilihah.

-

 


Hai,,,, Apa kabarmu wanita shalihah?

Lihatlah ke atas, langit begitu gelap.

Malam ini bulan tak terlalu bersinar, aku berprasangka jika ia sedang merasa malu karena cahaya iman yang terpancar dari qalbu-mu.

Kilau sinarmu selalu memberi cahaya pada hidupku yang penuh dengan kegelapan. 

Dan darimu aku merasakan kedamaian.

Aku tahu, kau selalu beryukur pada penciptamu atas segala istimewa yang kau punya.

Ku juga yakin, keindahanmu bersumber dari-nya.

Dan ku yakin, ketenangan hatimu datang dari-nya.

Namun aku tahu, ahlak-mu yang memukau, takwa-mu yang membuat terpesona seluruh isi dunia, adalah hasil dari upaya-mu dalam menuju ridha-nya.


Kecerdasanmu sejajar dengan kemolekanmu.

Kau seperti bunga di tengah padang rumput yang luas, membawa semerbak kahuruman di dalam hidupku.

Kau seperti mata air di padang pasir yang tandus, membawa kesejukan dalam hidupku yang kekeringan.

Suaramu, tutur katamu, ibarat lantunan ayat-ayat suci yang  senantiasa membawa kedamaian dalam hatiku yang selalu di selimuti keresahan.


----

Keberadanmu ibarat air telaga yang memeberikan kehidupan di sekitarmu. Dan aku hanyalah setetes embun yang jatuh di tengah kesejukan yang kau miliki.

Tanpaku, hidupmu sudah sempurna, kau tak terlalu membutuhkan kehadiranku.

Namun aku juga ibarat pohon kering yang ada di dekatmu, yang takan bisa hidup dan tumbuh tanpa hadirmu.

---

Dalam doa yang aku langitkan, aku selalu meminta, semoga Allah menggerakan qolbu-mu, agar engkau bersedia melengkapi hidupku yang penuh dengan kekurangan.


Dan aku berharap, semoga kita di persatukan dalam keabadian yang tiada berkesudahan.


Aku mohon, jadilah bidadari bagiku,  temanilah sisa hidupku dan dampingilah aku di syurga-nya nanti.

----


Selamat Malam

"Kaka Dens Kuswandi"

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keunikan Buah Marasi - Dengan Segala Keajaibannya

-
Gambar
Oleh: Kaka Dens Kuswandi POHON MARASI Saya pertama kali menemui buah marasi semaktu saya masih berusia 10 tahun, karena waktu saya kecil saya tinggal di pinggiran hutan, Tepatnya hutan cokrahakan- Gegerbitung - Sukabumi. Saya tinggal disana karena ayah saya di tugaskan di daerah sana sewaktu di angkat sebagai PNS. ayah saya adalah seorang guru di SDN Suradita, dan ayah saya adalah 1 dari 2 Guru yang ada di sekolah tersebut waktu itu, kalian bisa membayangkan betapa terpencilnya daerah tersebut dulu  . Saya sangat bangga dengan ayah saya. :) Eh kok malahan curhat sih, yuk kita balik lagi ke buah marasi :D Marasi adalah sebutan orang sunda untuk sebuah buah yang bisa kita jumpai di pinggir hutan, saya belum tau nama buah ini dalam bahasa indonesia dan bahasa ilmiahnya, Buah ini bentuknya sangat kecil mirip dengan buah kapulaga. Namun ada yang unik dari rasa buah marasi, dengan rasa manis yang begitu kuat buah marasi ini bisa memanipulasi lidah kita, jika kita memakan ...
Read more »

Bunga yang Mekar di Tengah Reruntuhan

-
Gambar
Oleh: Kaka Dens K. Bunga yang mekar di tengah reruntuhan, Kini kelopaknya tergores duri kehidupan, Namun tetap memancarkan keindahan yang memukau. Wajahnya , cerminan jiwa yang telah banyak merasakan segala kecewa, Namun terap memancarkan aura bijaksana, tenang, dan penuh keagungan. Matanya , bak lautan yang menyimpan sejuta rahasia, Walau Gelombang emosi bergulung, namun ia tetap terlihat jernih. Rambutnya , adalah untaian kisah yang terjalin erat, Melambangkan ketegaran yang tak pernah patah. Senyumnya , ibarat cahaya lilin di malam gelap, yang bisa memancarkan cahaya kehidupan dan mampu menghangatkan hati yang paling dingin sekalipun. Tubuhnya , bagaikan candi megah yang berdiri kokoh, Yang menceritakan kisah perjuangannya yang sangat panjang. Keindahannya bukan sekedar terletak pada raga nya, melainkan memancar dari jiwa yang begitu perkasa menahan berjuta luka. Iya memang bunga indah yang lembut, indah dan harum.... Namun jangan pernah engkau berani memetiknya dengan nafsu diri....
Read more »

Dalam Pusaran Ego

-
Gambar
Oleh: Kaka Dens Kuswandi. Suara meninggi memuntahkan segala isi hati. Amarah membuncah, hati menuntut benar. Namun  yang terjadi kita makin terperangkap pada distorsi emosi. Kata-kata menusuk, luka menganga tak terbalas. Di antara jurang perbedaan, Sepasang insan kini saling melumpuhkan. Keangkuhan membelenggu, kasih sayang terkubur dalam. Menenggelamkan berjuta kenangan. Hingga pada akhirnya, kita semua menjadi pecundang, yang hanyut dalam pusaran ego diri. Setiap jiwa memiliki melodinya sendiri, Mestinya, dalam perbedaan harmoni kita bisa saling melengkapi. Mencari titik temu, bukan titik perpecahan. Dengan hati terbuka, kita dapat membangun jembatan. Menyatukan perbedaan, dalam kasih yang abadi. Di balik perbedaan, tersimpan keindahan yang menunggu untuk ditemukan. Dengan empati, kita dapat saling memahami dan mencintai. Dimanakah keindahan? Jika dunia dipenuhi duri-duri kebencian. Mengapa kau lebih memilih kegelapan saat cahaya begitu indah? Mengapa kau lebih memilih labirin ha...
Read more »