Kenapa Saya Mudah Sekali Mencari Kerja?
Asalamualaikum sahabatku, semoga pada saat kalian membaca artikel ini, Allah sedang meninggikan derajat teman-teman semua, dan semoga Allah senantiasa melimpahkan ramhat serta kasih sayangnya kepada kita semiua. Amiiiin... YRA.
Di era saat ini banyak dari teman-teman yang mengeluhkan tentang sulitnya mencari kerja, ya memang saya sendiri pun tidak dapat memungkiri kenyaataan itu, 13 tahun silam saya pun mengalami hal serupa, betapa sulitnya saya mencari perkerjaan.
Padahal strandar atau orientasi saya terhadap pekerjaan tidak lah terlalu tinggi, dulu saya bersedia berkerja apa saja, di tempat apa saja, yang penting saya mendapatkan pekerjaan. Namun walaupun demikian, tetap saja saya sulit mendapat pekerjaan.
Saya sering bertanya, kenapa? mengapa saya sulit sekali mencari perkerjaan walaupun pekerjaan yang saya idamkan bisa di bilang pekerjaan yang sangat rendahan.
Pertanyaan itu tidak pernah terjawab oleh saya sewaktu saya remaja dulu, pertanyaan itu justru terjawab setelah saya mengalami panjangnya perjalanan hidup, bahkan pertanyaan itu terjawab ketika saya sudah tidak lagi ingin bekerja di perusahaan milik orang lain.
Oleh sebab itu saya ingin sedikit berbagi atas jawaban dari pertanyaan yang sering saya lontarkan terhadap diri sendiri kepada teman-teman, agar teman-teman tidak perlu menjalani pahitnya kehidupan terlebih dahulu seperti yang saya alami beberpa waktu yang lalu.
Jawabannya begini teman-teman, kesalahan saya dulu sewaktu mencari kerja justru terletak pada paradigma "Saya Mau Kerja Apapun" dan saya "Mau Kerja Dimanapun" .
Paradigma tersebut memang terlihat normal dan tidak sepenuhnya salah, namun kenapa saya menyimpulkan itu sebuah kesalahan adalah saya berangkat dari rumah untuk mencari kerja, dan siap kerja apa saja tergantung pemilik perusahaan, mau dimana mereka menempatkan saya, perkerjaan apa yang ingin perusahaan berikan, pokoknya terserah perusahaan deh.
Yang jadi masalah tekad tersebut tanpa di dampingi oleh skill dan keahlian saya, pokoknya sing penting gawe lah, mau jadi OB juga no problem.
Padahal kalau teman-teman menyadari, perusahaan yang ingin kita lamar itu bukanlah lembaga amal atau panti asuhan yang siap menampung siapa saja, mereka adalah lembaga kapitalis yang sepenuhnya berbisnis dan memcari untung. Mereka mencari karyawan itu bukan sekedar hanya ingin menambah orang agar di lingkungan perusahaan terlihat ramai.
Tapi mereka mencari karyawan karena mereka punya masalah, mereka membutuhkan seseorang untuk mengisi sektor yang bermasalah bahkan kosong. Misal ketika perusahaan mengalami masalah penjualan pasti yang mereka cari adalah marketing, ketika perusahaan tersangkut urusan pajak pasti yang perusaan cari adalah orang yang mengerti di bidang akuntan dan perpajakan. Begitulah seterusnya, mereka pasti mencari orang-orang yang kompeten agar perusahaan mereka stabil.
Itulah yang tidak saya pikirkan ketika saya mencari kerja dulu, ketika interview dan di tanya oleh HRD, Misalal kertika di tanya, Mas anda siap di tempatkan di bagian apa? saya selalu menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban bagaimana Bpk saja atau bagaimana kebijakan perusahaan saja.
Lalu ketika di tanya standar honor anda berapa, jawaban saya , bagaimana kebijakan perusahaan saja, saya ngikut aja Pak.
Saya menjawab pertanyaan HRD dengan jawaban di atas tadinya supaya pihak perusahaan berpikir bahwa saya adalah orang penurut dan budak yang baik yang siap di perintah apa saja dan bersedia di gaji berapapun. Padahal pada kenyataannya HRD sebel banget tuh dengan jawaban seperti itu. kalo gak percaya silakan anda tanya para HRD di perusahaan -perusahaan besar, mereka pasti muak dengan jawaban seperti itu.
Lalu bagaimana jawaban yang seharusnya kita sampaikan?
Disini saya tidak akan menulis kiat-kiat tentang cara mudah mendapatkan perkerjaan, tapi saya berharap teman-teman dapat menangkap intisari dari apa yang saya kisahkan.
Saya bukanlah seorang yang mengenyam pendidikan tinggi, bukan sarjana apalagi master. namun walaupun saya tidak bersekolah, tapi saya adalah orang yang ingin selalu belajar, saya sangat terobsesi dengan dunia IT (Informations Technology), saya sangat ingin sekali setiap saat ada di depan layar monitor, bekerja di ruangan kantor yang ber AC, menerima perintah dari atasan dan mendapat pujian ketika saya sudah selesai melakukan pekerjaan.
Namun mimpi itu sangat sulit di realisasikan, karena boro2 komputer yang ada di depan saya, yang ada hanyalah sebuah botol miras dan asbak yang penuh dengan puntung-puntung rokok dengan berbagai merek dan berserakan.
Sampai suatu hari, karena alasan tertentu saya harus tinggal bersama kakak sepupu saya, beliau seorang wanita Killer namun selalu peduli terhadap orang lain, terutama terhadap keluarga dan saudara-saudaranya :D , perkataannya selalu lemah lembut namun selalu membuat saya NGERI.
entah mengapa waktu itu saya merasa sangat terpaksa harus tinggal bersama keluarganya.
Bagaimana tidak, saya adalah orang yang di besarkan di lingkungan yang sangat identik dengan kehidupan jalanan, sedangkan kakak sepupu saya adalah orang yang berbudi pekerti dan juga religius.
Kakak sepupu saya memiliki suami yang juga pemilik karakter yang hampir sama dengan kakak sepupu saya, ya mungkin itulah salah satu alasan kenapa mereka berjodoh :D
Saat itulah lembaran kisah saya yang baru di mulai, suami kakak sepupu saya adalah seorang pengusaha yang handal menurut saya, di mata saya beliau si pemilik otak kanan yang sempurna. karena banyak idea-idea yang beliau ciptakan yang tidak pernah terpikirkan oleh orang normal lainnya.
Disana saya mulai di perkenalkan dengan yang namanya komputer, betapa takjub dan gembiranya saya ketika saya bisa merubah warna font di microsoft office dari yang awalnya hitam menjadi merah.
Saya belajar komputer tahap demi tahap, sampai suami dari kakak sepupu saya yang sekaligus menjadi BOS dan GURU saya menyimpulkan bahwa saya bisa sedikit membantu bisnisnya. saya memanggil BOS yang seklaigus jadi GURU saya dengan panggilan Abang.
Saya di tugaskan untuk ikut mengurus website perusahaannya, terus terang waktu itu saya belum tahu kalau yang saya kerjakan itu sebuah website, karena Guru saya hanya menugaskan kepada saya untuk membuang kode2 HTML yang tidak terpakai atau mengganggu, entah pekerjaan saya itu benar-benar di butuhkan, atau memang Abang saya hanya mencari-cari kerjaan agar saya bisa belajar :D
Karena menurut saya beliau memang sangat suka mengajar dan berbagi ilmu, bagi saya beliau bukan hanya seorang GURU di bidang IT, tapi saya belajar hampir segala hal dari beliau.
namun walaupun demikian saya tetap medapat gaji bulanan yang cukup untuk biaya kost dan biaya makan saya, karena setelah beberapa bulan saya di persilahkan oleh kakak saya untuk ngekost,
Di karenakan di tempat kost saya tidak ada akses internet, jadi setiap tugas2 yang di berikan oleh Abang saya selalu saya kerjakan di sebuah warnet, dan di warnet itulah saya lebih mengenal luas tentang dunia IT, karena kebetulan saya memiliki teman baru yang sangat jago di bidang IT, dan yang lebih menguntungkan bagi saya, teman saya itu 1 kost sama saya, sehingga pada waktu luang saya selalu berdiskusi dengannya untuk mendapatkan ilmu IT darinya.
Kurang lebih 1 tahun berjalan, saya sudah sedikit mengenal apa itu website, apa itu domain, hosting, PVS, desain grafis dan banyak lagi.
Singkat cerita, saya sudah bisa di katakan mahir membuat website berbasis CMS, dan bidang yang berkaitan dengan komputer lainnya, waktu itu masih sangat jarang orang yang mengerti tentang dunia IT.
Karena masih jarang orang yang paham di bidang tersebut, banyak teman2 saya yang ingin di buatkan website,Desain Cover, layout Buku Dll. sampai akhirnya keahlian saya cukup di kenal oleh banyak orang, karena memang, marketer yang paling baik adalah jaringan, atau teman-teman yang menyampaikan kepada temannya lagi. atau sekarang kita mengenalnya dengan istilah MLM (Mulut Lewat Mulut).
Samapi suatu ketika, tawaran kepada saya bukan hanya sebatas jasa membuat website saja, tapi sampai dengan ke pembuatan sistem kasir, sistem pertokoan, gudang Dll. saya belum sepenuhnya menguasai bidang tersebut, tapi saya sangat pantang untuk mengatakan TIDAK BISA, saya sangat anti mengucapkan kata "ITU BUKAN BIDANG SAYA" , karena saya meyakini, apapun yang ada
di dunia ini pasti bisa di pelajari.
Waktu terus berlalu, jatuh bangun saya meniti karir, entah bagaima ceritanya, banyak orang yang memiliki No HP saya, sehingga banyak tawaran pekerjaan yang datang via telpon, Saya masih ingat, 4 kali saya di minta untuk datang ke subuah perusahaan nasional yang berbeda, tentunya dengan orang yang berbeda, saya selalu berusaha memenuhi undangan dari mereka.
Seteah saya tiba di tempat dimana mereka mengundang saya, Alhamdulillah saya di tawari pekerjaan yang baik yang sesuai dengan bidang saya, bahkan ada salah satu bank nasional yang meminta saya untuk bergabung ke perusahaan nya.
Jujur saya katakan, sewaktu banyak tawaran yang datang kepada saya, saya sudah tidak lagi mengidamkan pekerjaan tersebut, karena waktu itu saya sedang membangun bisnis mandiri milik saya sendiri. Usia saya waktu itu baru sekitar 24 tahun. tapi saya sudah komit terhadap diri saya sendiri, bahwa saya harus punya bisnis sendiri, walupun itu bukan bisnis yang besar. yang penting saya mandiri.
Namun walupun saya sudah tidak tertarik, saya selalu berusaha menolaknya dengan cara yang baik, saya selalu mengatakan, sepertinya saya tidak bisa bergabung Pak, karena saya tidak punya Ijazah, saya itu tidak tamat sekolah.
mendengan jawaban saya seperti itu, mereka sepertinya tidak peduli atas jawaban dari tawaran yang mereka berikan, mereka selalu berkata. tidak masalah, ijazah itu No sekian. dan saya jawab kembali, baik Pak akan saya pertimbangkan.
Dari 4 perusahaan nasional yang meminta saya berbagung, 2 diantaranya followup saya sebanyak 3 kali, dan 2 lagi followup sebanyak 1 kali. tapi saya tetap pada pendirian saya, saya ingin mandiri.
Jadi apa kesimpulan yang bisa di tarik dari kisah saya ini?
apakah saya sedang pamer? atau riya? tentu saja tidak kawan, saya sedang berbagi pengalaman kepada teman-teman yang sedang mencari kerja.
Sebelum teman-teman melamar pekerjaan, bekali terlebih dahulu diri teman-teman dengan kehlian tertentu, sehingga teman-teman akan lebih percaya diri ketika di tanya oleh HRD, di bagian apa teman-teman ingin di tempatkan, apa yang teman-teman bisa berikan kepada perusahaan, berapa gaji yang ingin teman-teman dapatkan setiap bulan?
Pertanyaan itu akan mudah terjawab oleh teman-teman ketika teman-teman memiliki keahlian yang bisa di berikan untuk kemajuan perusahaan.
Ijazah itu No sekian bagi perusahaan, asalkan kita sebagai pelamar benar-benar bisa memberi keuntungan bagi perusahaan tempat kita bekerja.
Teruslah gali potensi diri teman-teman, bangun jaringan, perbanyak sahabat yang bisa membantu teman-teman di masa mendatang, jangan malu jika untuk sementara harus bekerja dulu di perusahaan kecil atau di posisi yang bukan teman-teman idamkan, anggap saja itu moment untuk mempromosikan potensi yang kita miliki
Jadilah Aset bagi perusahaan, jangan hanya menjadi beban. Karena jika teman-teman sudah menjadi aset bagi perusahaan, berapapun harganya, perusahaan akan siap membayar agar teman-teman tetap ada di perusahaan tersebut.
Semoga apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat dan bisa dijadikan sedikit inspirasi bagi teman-teman. dan semoga teman-teman bisa cepat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan impian teman-teman.
Terima Kasih
Wasallam
Komentar
Posting Komentar