Ratu Tanpa Takhta

Oleh: Kaka Dens K.


Di antara puing-puing cinta yang retak, Ia berdiri, seorang ratu tanpa takhta.

Luka menganga, hati tercabik-cabik, Namun senyum tetap ia ukir, bak simfoni pelangi yang terbentang setelah badai menyelimuti.

Ia bagai bunga yang layu di tengah padang pasir nan tandus. Hanya tersisa akar kering yang mencengkram pada batu harapan. 

Walau air mata yang deras tak pernah bisa membasuh goresan luka di hatinya. 

Namun ia tetap tegar, bagai karang yang tak bisa di goyah badai nestapa.

Dulu, ia adalah burung merpati yang bebas terbang, Kini ia terkurung dalam sangkar kesepian. Namun ia tetap berkicau, menyanyikan lagu pilu dengan irama impian.


Ia bagai lilin yang perlahan meleleh, terbakar api cemburu dan jelaga dendam yang membara, Namun cahayanya tetap mampu menyinari kegelapan.

Sunyi nya malam tak pernah bisa menuntun matanya untuk terpejam. 

Hanya cahaya bintang-bintang kecil yang jadi penunjuk jalan di labirin malam.

Ingin sekali ia menghapus segala memori, namun iya mengerti. Ada tangan kecil yang harus selalu iya genggam.

Tangan kecil yang menjadi satu-satunya alasan, kenapa iya esok harus kembali melihat mentari.


Mungkin dulu iya hanya seorang wanita, Tapi sekarang iya adalah seorang Ibu.
Seorang Ibu yang harus bangkit dari kejamnya sebuah penghianatan.
Iya menyadari, rasa pedih tak boleh jadi penguasa yang abadi di dalam hati. 


Saat ini dia bukan ratu yang mendampingi sang raja, tak lagi mengenakan mahkota bertahtakan permata, namun ia tetaplah ratu sejati di hati sang buah hati. 

Kasih sayangnya yang tak berbatas, menjadi mahkota tak kasat mata yang lebih indah dari segalanya.

Kini iya telah membangun kerajaan kecilnya, yang iya bangun dari puing-puing istana hati yang rapuh. Mahkota keibuannya, tak terbuat dari emas atau perak, melainkan dari tawa dan pelukan hangat yang menjadi inspirasi sang penerus generasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keunikan Buah Marasi - Dengan Segala Keajaibannya

Bunga yang Mekar di Tengah Reruntuhan

Dalam Pusaran Ego