Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Sebuah Persimpangan, Antara Janji Suci dan Ego Diri

Gambar
Oleh: Kaka Dens Kuswandi Di balik cermin berbingkai permata,   Terdapat bayang yang enggan bicara, Wanita sempurna, begitulah mereka menyebutnya. Namun relalita tak seindah yang mereka kira, hatinya dililit sepi, jiwanya dibalut luka.   Senyumnya, cermin retak yang memantulkan kepalsuan. Remuk secara diam, pecah tanpa suara. Kilau cahaya di matanya, sirna tergenang oleh lautan duka, yang tersisa hanyalah hamparan kehampaan. Jiwanya bagai rumah tak berpenghuni, yang hanya di hiasi tirai-tirai sunyi. Tak ada lagi cahaya pelita, dan tak ada lagi lentera cinta. Sampai suatu ketika, datanglah ia, di sela deru kehidupan,  Seorang " ksatria" dengan senyum yang mampu memecah kesunyian,   Bagai fajar yang menyingkap selimut malam, Bak mentari mencairkan kalbu yang lama membeku. Di matanya, dunia terpantul dalam sejuta warna, bagai pelangi yang tak pernah pudar. Wangi harum semesta tercium dari kedalaman tatapnya, membuai hati dalam keajaiban. Namun, logika dat...

Dalam Pusaran Ego

Gambar
Oleh: Kaka Dens Kuswandi. Suara meninggi memuntahkan segala isi hati. Amarah membuncah, hati menuntut benar. Namun  yang terjadi kita makin terperangkap pada distorsi emosi. Kata-kata menusuk, luka menganga tak terbalas. Di antara jurang perbedaan, Sepasang insan kini saling melumpuhkan. Keangkuhan membelenggu, kasih sayang terkubur dalam. Menenggelamkan berjuta kenangan. Hingga pada akhirnya, kita semua menjadi pecundang, yang hanyut dalam pusaran ego diri. Setiap jiwa memiliki melodinya sendiri, Mestinya, dalam perbedaan harmoni kita bisa saling melengkapi. Mencari titik temu, bukan titik perpecahan. Dengan hati terbuka, kita dapat membangun jembatan. Menyatukan perbedaan, dalam kasih yang abadi. Di balik perbedaan, tersimpan keindahan yang menunggu untuk ditemukan. Dengan empati, kita dapat saling memahami dan mencintai. Dimanakah keindahan? Jika dunia dipenuhi duri-duri kebencian. Mengapa kau lebih memilih kegelapan saat cahaya begitu indah? Mengapa kau lebih memilih labirin ha...

Kau Benar Ibu

Gambar
Oleh: Kaka Dens K. Ibu, Kau benar... Saat ini aku bagai daun gugur yang terombang-ambing di lautan waktu. Dulu, aku berlari mengejar mimpi yang seakan tak pernah tergapai, namun kini aku berhenti sejenak, merenung. Aku menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan yang penuh makna. Aku pernah merasa hilang, terombang-ambing di lautan kesepian. Aku selalu mencari jawaban yang tak kunjung ditemukan. Aku akan terus mencari, sampai aku menemukan kedamaian dalam diri. Seperti embun pagi yang menghilang ditelan mentari, begitu pula mimpi-mimpiku yang perlahan sirna. Namun, di balik kesunyian ini, ada keindahan yang tak terlukiskan. Aku belajar untuk menghargai setiap momen, setiap pertemuan, dan setiap perpisahan. Aku baru menyadari bahwa aku tidak sendiri dalam merasa seperti ini. Banyak orang juga pernah merasakan hal yang sama. Kita semua adalah bagian dari semesta yang luas, saling terhubung satu sama lain. Waktu bagaikan sungai yang terus mengalir, memba...

Ratu Tanpa Takhta

Gambar
Oleh: Kaka Dens K. Di antara puing-puing cinta yang retak, Ia berdiri, seorang ratu tanpa takhta. Luka menganga, hati tercabik-cabik, Namun senyum tetap ia ukir, bak simfoni pelangi yang terbentang setelah badai menyelimuti. Ia bagai bunga yang layu di tengah padang pasir nan tandus. Hanya tersisa akar kering yang mencengkram pada batu harapan.  Walau air mata yang deras tak pernah bisa membasuh goresan luka di hatinya.  Namun ia tetap tegar, bagai karang yang tak bisa di goyah badai nestapa. Dulu, ia adalah burung merpati yang bebas terbang, Kini ia terkurung dalam sangkar kesepian. Namun ia tetap berkicau, menyanyikan lagu pilu dengan irama impian. Ia bagai lilin yang perlahan meleleh, terbakar api cemburu dan jelaga dendam yang membara, Namun cahayanya tetap mampu menyinari kegelapan. Sunyi nya malam tak pernah bisa menuntun matanya untuk terpejam.  Hanya cahaya bintang-bintang kecil yang jadi penunjuk jalan di labirin malam. Ingin sekali ia menghapus segala memori, na...

Abadilah Bersama Keangkuhanmu

Gambar
Oleh: Kaka Dens Kuswandi Terkadang kita harus rela berhenti mengarungi lautan yang luas. demi orang yang bahkan tak mau melompati genangan air demi dirimu . "Inspirasi puisi" --------------- Aku rela menyebrangi lautan rindu, Namun kau hanya berdiri kaku di atas tanggul ego mu. Aku rela hanyut dan tenggelam dalam lautan cinta, namun kau hanya terjaga di dermaga ilusi yang fana. Aku tenggelam dalam dasar kesunyian, tanpa sekalipun kau mengulurkan tangan.   Kini aku terjebak pada lingkaran kisah yang tak berujung, Di belenggu oleh benang cinta yang terus menyiksa. Dahulu, kau yang mengatakan bahwa hati ini begitu rapuh, namun kini kau sengaja membiarkan setiap detik teriris duri-duri keraguan.   Aku lelah menengadah ke langit mendung, menunggu warna pelangi   yang tak pernah kunjung. Tak ingin aku terdampar di pulau kehampaan lalu hanyut tergulung gelombang kepedihan yang mendalam. Akan ku lepas rindu ini bersama ombak, menyapu segala pesona dan keangkuh...

Sendu Di Bawah Langit Kelabu

Gambar
Oleh : Kaka Dens Kuswandi. Di saat embun pagi menyelimuti jiwa, dan mentari enggan menampakkan wajahnya, langkah terasa berat. Setiap helaan napas membawa serta getirnya kegagalan, menenggelamkan hati dalam lautan keputusasaan. Dunia terasa sempit, dibatasi oleh dinding-dinding kesunyian. Kegagalan bagaikan badai yang menerjang, menghempaskan segala harapan dan impian. Dulu, cita-cita membuncah bagai lautan lepas, kini terdampar di pulau sepi. Rasa bersalah menyelimuti, seakan diri ini tak lebih dari pecahan beling yang tak berguna. Dalam kegelapan malam, pikiran melayang ke masa lalu. Kenangan indah bercampur aduk dengan kepahitan. Mengapa harus aku yang mengalami ini? Pertanyaan itu berulang kali terngiang di benak, tak kunjung menemukan jawaban. Namun, di tengah kesedihan yang mendalam, ada secercah cahaya yang mulai menembus kegelapan. Suara hati kecil berbisik, "Bangkitlah, kamu lebih kuat dari yang kamu kira." Kata-kata itu bagaikan embun pagi yang menyejukkan, membasah...

Di Balik Layar Gen Z

Gambar
Gen Z di Balik Layar: Kelemahan yang Jarang Disadari Oleh: Kaka Dens Kuswandi Generasi Z, para digital native yang lahir di era teknologi, sering digambarkan sebagai generasi yang kreatif, inovatif, dan peduli sosial. Namun, di balik semua kelebihan tersebut, ada beberapa kelemahan yang perlu kita perhatikan.  Kelemahan-kelemahan ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menghambat potensi mereka untuk mencapai kesuksesan. Ketergantungan pada Dunia Digital Salah satu ciri khas Generasi Z adalah ketergantungannya pada teknologi. Smartphone dan internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Namun, ketergantungan yang berlebihan ini bisa menjadi pisau bermata dua. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengurangi interaksi sosial secara langsung, menghambat perkembangan keterampilan sosial, dan bahkan memicu masalah kesehatan mental seperti FOMO (Fear of Missing Out) dan kecanduan. Kurangnya Kesabaran dan Fokus Generasi Z tumbuh di era inform...

Gen Z (Zoomers) : Generasi Baru, Tantangan Baru

Gambar
Oleh Kaka Dens K Generasi Z, sering disebut sebagai zoomers, adalah generasi yang lahir di era digital sepenuhnya. Gen Z dilahirkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, mereka memiliki cara pandang yang unik terhadap dunia.  Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai karakteristik, nilai-nilai, dan tantangan yang dihadapi oleh generasi yang begitu erat kaitannya dengan gadget dan internet. Karakteristik Unik Generasi Z: 1. Digital Natives: Sejak lahir, zoomers sudah akrab dengan teknologi. Mereka dengan mudah bernavigasi di dunia digital dan menggunakan berbagai platform media sosial.  2. Kreativitas Tanpa Batas: Generasi Z memiliki kreativitas yang luar biasa. Mereka mampu mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk seni, seperti musik, video, dan desain. 3. Fokus pada Tujuan: Zoomers memiliki tujuan hidup yang jelas dan ambisius. Mereka ingin membuat perubahan positif di dunia. 4. Kesadaran Sosial: Generasi ini sangat peduli dengan isu-isu...

Bunga yang Mekar di Tengah Reruntuhan

Gambar
Oleh: Kaka Dens K. Bunga yang mekar di tengah reruntuhan, Kini kelopaknya tergores duri kehidupan, Namun tetap memancarkan keindahan yang memukau. Wajahnya , cerminan jiwa yang telah banyak merasakan segala kecewa, Namun terap memancarkan aura bijaksana, tenang, dan penuh keagungan. Matanya , bak lautan yang menyimpan sejuta rahasia, Walau Gelombang emosi bergulung, namun ia tetap terlihat jernih. Rambutnya , adalah untaian kisah yang terjalin erat, Melambangkan ketegaran yang tak pernah patah. Senyumnya , ibarat cahaya lilin di malam gelap, yang bisa memancarkan cahaya kehidupan dan mampu menghangatkan hati yang paling dingin sekalipun. Tubuhnya , bagaikan candi megah yang berdiri kokoh, Yang menceritakan kisah perjuangannya yang sangat panjang. Keindahannya bukan sekedar terletak pada raga nya, melainkan memancar dari jiwa yang begitu perkasa menahan berjuta luka. Iya memang bunga indah yang lembut, indah dan harum.... Namun jangan pernah engkau berani memetiknya dengan nafsu diri....