Ini Dia Dampak Fositif Dan Negatif Dari Naiknya Harga Rokok - Pemerintah Resmi Menaikan Harga Rokok Jadi Rp50.000/Bungkus
Rokok Jadi Rp50.000/Bungkus? Emang yakin perokok di indonesia bakal berkurang? saya rasa tidak, Pasalnya, perokok akan mencari alternatif lain misalnnya dengan melinting sendiri atau membeli secara online dari luar negeri misallnya. Jutaan perokok aktif tak gampang melepaskan zat nikotin yang terlanjur mengeram di tubuhnya. Lalu kira2 apa dampak Postif dan Negatif Dari Kenaikan harga Rokok? "POSITIF" Kaerna berkurangnya jumlah perokok itu sangat mustahil, Poin positifnya saya rasa hanya sedikit. yaitu berupa jangka panjang. generasi muda indonesia di masa mendatang mungkin tidak ingin mengenal yg namanya Rokok karena di anggap musuh bangsa. "NEGATIF" Fenomena rokok ini tidak sesederhana yg kita bayangkan. banyak umat manusia yg terlibat di dalamnya. dan berdasarkan pada dasar pemikiran bahwa tidak akan berkurangnya jumlah perokok di indonesia, maka perkiraan dampak NEGATIF nya adalah. 1. Berkurangnya pendapatan negara dari sektor cukai yang bisa mencapai Rp 162,2 triliun. 2. PHK Masal buruh pabrik Rokok. 3. Bangkrutnya Para Petani Tembakau. 4. Bangkrutnya Para Petani Cengkeh. 5. Menurunnya omset petani kayu untuk bahan kertas 6. Maraknya Rokok Ilegal. 7. Meningkatnya jumlah pengangguran. 8. Menurunnya Omeset pedagang asongan/warung 9."Meningkatnya angka kriminalitas" harus kita ketahui, bagi para perokok aktif, Rokok itu sama pentingnya dengan beras bahkan bisa lebih penting, apapun akan mereka lakukan demi tercapainya hasrat merokok. Bagi mereka yg berdompet tebal harga rokok bukanlah masalah, tapi bagi mereka yg tidak memiliki penghasilan? Bisa anda bayangkan, tidak menutup kemungkinan akan bertambahnya tukang palak dan tukang jambret di terminal atau pasar. 10. "Meningkatnya Angka Korupsi di Indonesia" Ini terlihat berlebihan, tapi ini adalah kenyataan. perokok biasanya menghabiskan kurang lebih 2 bungkus Rokok/hari, itu artinya jika harga Rokok 50.000/Bungkus maka 2 bungkus Rokok adalah Rp100.000x30hari. =Rp.3000.000,-/Bulan Pertanyaanya, berapa sih gaji pejabat di indonesia? dia tidak akan rela uang gaji nya terpotong sekitar Rp3.000.000/Bulan untuk membeli Rokok, apa jadinya? pikirkan sendiri, Jika kita tarik kesimpulannya, dampak negatif dari naiknya harga rokok itu akan sangat di rasakan oleh masyarakat kecil yang memiliki daya beli rendah. Maka dari itu bola liar sekarang ada di tangan Pemerintahan Jokowi - JK. Mau membatalkan wacana ini, atau memang mau seperti biasa, coba-coba? Jika harga Rokok di naikan dan memang terasa dampak buruknya, lalu Pemerintah mnurunkannya lagi. akan semakin terlihat tidak matangnya Pertimbangan / Riset dari pemerintah kita, betapa mirisnya negeri ini yg hanya di jadikan bahan percobaan. Namun Jika ini di lakukan dan memang akan tetap konsisten pada keputusan yg telah di ambil dengan segala konsekuensi nya. saya angkat topi buat pemerintah Jokowi-Jk akan tindakan tegas yg di ambilnya. Namun jika boleh saya tambahkan, Daripada Harga Rokok di naikan, Lebih baik di tiadakan saja dari negeri ini, Tutup Pabrik Rokok, Sediakan lapangan kerja untuk orang yang terkena dampak dari kebijakan tersebut, Buat undang-undang yg tegas akan larangan merokok, agar tidak ada alternatif lain bagi para perokok aktif untuk terus bisa mendapatakan rokok yang bisa saja menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Sekian dan terima kasih "Dens"
Komentar
Posting Komentar